Pelatih timnas Oman, Carlos Queiroz, melontarkan protes keras terhadap keputusan wasit setelah timnya mengalami kekalahan 1-2 dari Arab Saudi dalam pertandingan pembuka FIFA Piala Arab 2025. Pertandingan ini berlangsung di Stadion Education City, dan kekalahan ini membuat Oman memulai turnamen dengan langkah yang buruk.
Gol-gol kemenangan Arab Saudi dicetak oleh Firas Al Buraikan dan Saleh Al Shehri, sementara Oman hanya mampu membalas satu gol lewat Gehmat Al Habashi. Meski bermain dengan semangat tinggi, Oman harus menghadapi kenyataan pahit akibat keputusan yang dianggap kontroversial oleh sang pelatih.
Pada menit-menit akhir pertandingan, terjadi insiden melibatkan bek Arab Saudi, Nawaf Al Boushal, yang membuat Queiroz furti. Setelah mengecek tayangan ulang menggunakan VAR, wasit Adham Makhdameh dari Yordania hanya memberikan kartu kuning kepada Al Boushal, keputusan yang membuat Queiroz berang.
Tanggapan Carlos Queiroz terhadap Keputusan Wasit
Setelah pertandingan usai, Carlos Queiroz terlihat sangat marah dan menyampaikan pendapatnya di zona media. Ia bahkan membawa laptop untuk menunjukkan kepada media insiden yang dipermasalahkan. Bagi Queiroz, keputusan wasit yang hanya memberikan kartu kuning tersebut sangat tidak adil dan merugikan timnya.
“Kalian punya VAR, dan kalian bisa melihat kejadian ini di sini, semuanya jelas bagi semua orang,” ungkap Queiroz dengan nada tinggi. Ia merasa bahwa insiden tersebut seharusnya ditindak tegas oleh wasit.
Kecewa dengan keputusan wasit, Queiroz menegaskan bahwa tekel yang dilakukan Al Boushal mengenai kaki pemain Oman dari belakang. “Ini tidak bisa diterima,” katanya dengan tegas, menggambarkan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut.
Pertandingan yang Memicu Kontroversi
Pertandingan yang berlangsung dengan intensitas tinggi ini memang dipenuhi dengan momen-momen dramatis. Selain gol-gol yang terjadi, insiden tersebut menjadi sorotan utama, terutama setelah keputusan wasit yang dianggap merugikan. Queiroz merasa bahwa timnya layak mendapatkan keputusan yang lebih baik dari wasit.
Bersama para pemain, Queiroz terus berusaha untuk memfokuskan perhatian pada pertandingan dan menjauhi keputusan yang dapat mengganggu mental tim. Namun, ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa insiden tersebut bakal menjadi pembicaraan hangat, baik di kalangan penggemar maupun media.
Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, tim Oman menunjukkan permainan yang berani dan tekad yang kuat. Hal ini menjadi modal bagi mereka untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya dalam turnamen ini.
Misi Timnas Oman di Piala Arab 2025
Setelah mengalami kekalahan ini, Oman perlu bangkit dan fokus pada pertandingan selanjutnya. Queiroz dan para pemain harus segera beradaptasi dan belajar dari kesalahan agar tidak terulang kembali. Kekalahan ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi tim.
Oman memiliki potensi yang besar dan diharapkan dapat memberikan perlawanan yang lebih baik di laga-laga mendatang. Dengan tetap menjaga semangat juang, mereka bisa berharap untuk meraih hasil yang lebih baik dalam kompetisi ini.
Dengan pengalaman berharga yang didapat dari laga melawan Arab Saudi, timnas Oman harus menyiapkan strategi yang lebih matang untuk menghadapi lawan mereka ke depan.
